Doctoherba

Jan 172014
 

Apakah Senyawa Annonaceous acetogenin Itu?

Annonaceous acetogenin adalah senyawa fitokimia yang ditemukan pada spesies sirsak, Annona muricata dan spesies Annona lainnya. Senyawa ini bersifat selective cytotoxic.

Senyawa annonaceous acetogenins merupakan kumpulan senyawa aktif yang mempunyai sifat sitotoksik di dalam tubuh dan berkerja dengan  menghambat transpor ATP, adenosina triphosphat. Diketahui bahwa ATP merupakan sumber energi yang  digunakan untuk pertumbuhan sel-sel dalam tubuh.

Karena merupakan kumpulan senyawa, maka ada banyak senyawa dalam acetogenins. Senyawa ini memiliki 350 senyawa turunan yang ditemukan pada keluarga Annonaceae. Beberapa senyawa turunan acetogenins adalah annopentocin-A, muricatocins A, muricatocins B, annonacin A, trans-isoannonacin, annonacin-10-one, dan muricatocin. Sebanyak 82 senyawa ditemukan dalam tanaman sirsak.

Cara Kerja Annonaceous acetogenin

Jadi zat aktif yang dapat mencegah dan mengobati kanker pada Teh Daun Sirsak adalah acetogenin. Kerja acetogenin sangat selektif. Senyawa tersebut hanya menyerang sel kanker, yang merupakan sel abnormalAcetogenin menghambat pertumbuhan sel abnormal tersebut.

Penghambatan pertumbuhan tersebut dilakukan dengan cara menekan produksi adenosin triphosphat (ATP) di mitokondria, yang sangat dibutuhkan oleh sel kanker. Acetogenin masuk ke sel kanker, lalu merekat pada dinding sel, kemudian merusak ATP di dinding mitokondria. Karena kekurangan ATP, yang oleh sel kanker dijadikan energi, sel kanker menjadi lemah dan akhirnya mati.

Jan 172014
 

Para ilmuwan di Taipei, Republik Cina, menyarankan bahwa Manggis Xanthone garcinone derivatif E memiliki potensi untuk digunakan dalam mengobati jenis kanker tertentu, setelah menunjukkan bahwa E garcinone memiliki efek sitotoksik kuat pada hati, lambung dan sel-sel kanker paru-paru.

Ilmuwan Jepang menunjukkan bahwa enam Xanthones dari kulit manggis semua menampilkan efek penghambatan pertumbuhan pada baris sel leukemia manusia.

Dalam sebuah studi yang lebih baru, kelompok yang sama ilmuwan Jepang menemukan bahwa alpha-mangostin akan menjadi kandidat yang baik untuk pencegahan dan treament kanker.

Dalam studi lain, peneliti manggis di Taiwan, Republik Cina, ditemukan Xanthones sebagai obat yang potensial untuk kanker setelah mereka menunjukkan untuk menjadi agen anti-tumor.

Di Thailand, para ilmuwan juga menemukan bahwa ekstrak dari pericarp atau kulit dari Manggis memiliki potensi untuk  kemoterapi pencegahan kanker.

Di Jepang, para ilmuwan di University of the Ryukyus di Okinawa menemukan bahwa alpha-mangostin, sebuah turunan Xanthone utama dari Manggis, memiliki efek kemopreventif kuat dan menyarankan bahwa paparan lebih lama untuk alpha-mangostin dapat membantu menekan perkembangan tumor.

Jan 172014
 

Ilmuwan Sri Lanka meng-ekstraksi Xanthones dari kulit akar, kulit batang dan lateks atau kulit manggis dan menemukan bahwa lateks dari Manggis mengandung lebih dari 75% dari Xanthone yang memiliki antibakteri, anti-inflamasi, antijamur, dan sifat biologis lainnya yang kuat.

Mereka menyimpulkan bahwa senyawa ini sangat bioaktif adalah alasan untuk nilai obat dalam pengobatan tradisional Garcinia mangostana ini (Manggis).

Peneliti Jepang menemukan bahwa alpha-mangostin dari Manggis menunjukkan aktivitas antibakteri yang kuat terhadap Staphylococcus aureus (Staph), yang “super” dengan strain yang telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik yang umum digunakan seperti penisilin, flukloksasilin, oksasilin dan bahkan vankomisin. Para ilmuwan menyarankan bahwa alpha-mangostin dapat digunakan secara luas dalam bidang farmasi.

Sebuah studi penelitian Manggis lebih baru oleh ilmuwan Thailand pada methicillin-resistant Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa Manggis adalah salah satu ekstrak tanaman obat yang paling efektif terhadap bakteri ini. Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit serius dan mengancam nyawa seperti meningitis, pneumonia dan septicimia.

Peneliti Manggis di Thailand juga mempelajari aktivitas antimycobacterial alpha-mangostin, beta-mangostin dan garcinone B dan menemukan bahwa mereka memiliki efek penghambatan yang kuat terhadap Mycobacterium tuberculosis.

Para peneliti di Singapura meneliti efek Xanthones manggis pada virus HIV-1 dan menemukan bahwa dua Manggis Xanthones, mangostin dan gamma-mangostin, menunjukkan kemampuan untuk menghambat aktivitas virus HIV-1 protease untuk meng-infeksi .

Jan 172014
 

Ilmuwan Australia mempelajari efek antioksidan dari Xamthone, mangostin (manggis); menemukan bahwa xamthone melindungi LDL dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Ini membantu mencegah pembentukan plak yang menyumbat arteri dan menyebabkan penyakit jantung.

Jan 172014
 

Ilmuwan Jepang di Universitas Tohoku menemukan bahwa gamma-mangostin, sebuah derivatif dari xamthone Manggis, memiliki efek anti-inflamasi pada sel-sel struktural otak dan menyarankan bahwa ia memiliki potensi dalam membantu dalam kondisi peradangan otak (misalnya, penyakit Alzheimer) .

Para ilmuwan membuktikan bahwa gamma-mangostin menghambat aktivitas COX-2, enzim yang memainkan peran utama dalam perkembangan kondisi inflamasi.

Dalam studi penelitian Manggis tindak lanjut yang dilakukan oleh peneliti Jepang dari Tohoku University, para ilmuwan menyarankan bahwa gamma-mangostin akan menjadi senyawa utama baru yang berguna untuk pengembangan obat anti-inflamasi.

Jan 172014
 

Peneliti Manggis di Thailand mempelajari berbagai tanaman obat pada kemampuan mereka untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, dan menemukan bahwa Manggis memiliki efek antimikroba terbesar.

Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa Garcinia mangostana (manggis) memiliki efek penghambatan yang kuat terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, dan mencatat bahwa Manggis akan menjadi kemungkinan yang menarik sebagai pengobatan alternatif untuk jerawat.

Jan 172014
 

Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:

  • tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
  • menyerang jaringan biologis di dekatnya.
  • bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik; disebut metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia.

Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia.

Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan padanukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.

Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).

Sel kanker membelah sangat cepat yakni setiap 2-5 jam, sedangkan sel normal 7-14 hari. Pembelahan cepat memerlukan energi besar dari ATP. Jika pasokan energi berkurang akibat ATP terhambat, maka aktivitas sel kanker melambat dan terjadi apoptosis alias program bunuh diri sel.

Khasiat daun Sirsak melawan kanker dikarenakan senyawa aktifnya yaitu anonaceous acetogenins yang banyak terdapat pada tanaman dan buah sirsak. Anonaceous acetogenins hanya menyerang sel kanker dengan menghambat ATP (adenonsine triphosphat) yang memberi energi pada pembelahan sel kanker. Dampaknya, mitosis atau pembelahan sel kanker terhambat dan sel kanker mati.

Jan 172014
 

Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:

  • tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
  • menyerang jaringan biologis di dekatnya.
  • bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik; disebut metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia.

Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia.

Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan padanukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.

Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).

Sel kanker membelah sangat cepat yakni setiap 2-5 jam, sedangkan sel normal 7-14 hari. Pembelahan cepat memerlukan energi besar dari ATP. Jika pasokan energi berkurang akibat ATP terhambat, maka aktivitas sel kanker melambat dan terjadi apoptosis alias program bunuh diri sel.

Khasiat daun Sirsak melawan kanker dikarenakan senyawa aktifnya yaitu anonaceous acetogenins yang banyak terdapat pada tanaman dan buah sirsak. Anonaceous acetogenins hanya menyerang sel kanker dengan menghambat ATP (adenonsine triphosphat) yang memberi energi pada pembelahan sel kanker. Dampaknya, mitosis atau pembelahan sel kanker terhambat dan sel kanker mati.

Jan 172014
 

Acetogenins adalah anggota senyawa poliketida yang memiliki struktur C-34 atau C-37 rantai karbon tidak bercabang dan terikat pada gugus 2-propanol pada C-2 untuk membentuk suatu lakton.

Pengertian mudahnya, acetogenins adalah kumpulan senyawa aktif yang memiliki aktivitas sitotoksik di dalam tubuh dengan cara menghambat transport ATP atau energi yang digunakan oleh sel kanker untuk berkembang biak.

Senyawa sitotoksik sendiri adalah senyawa yang dapat bersifat toksik maupun sebagai obat untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dan sel tumor yang ada dalam tubuh.

Kemampuan sitotoksik diartikan sebagai kemampuan menghambat pengangkutan ATP di dalam sel kanker. Akibatnya, sel kanker tidak mendapat sumber energi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang biak sehingga akhirnya mati.

Acetogenins di alam memiliki lebih dari 350 senyawa turunan yang ditemukan pada keluarga annonaceae sehingga senyawa sitotoksik tersebut akrab disebut Annonaceous Acetogenins, sebanyak 82 di antaranya ada dalam pohon sirsak.

Translate ยป
Visit Us On TwitterVisit Us On FacebookVisit Us On Google PlusVisit Us On Pinterest