Salah satu penyakit yang banyak diidap masyarakat adalah diabetes mellitus. Istilah diabetes berasal dari bahasa Yunani, yang artinya mengalir terus, dan mellitus dari bahasa Latin, yang artinya manis atau madu. Jadi, air kencing penderita diabetes biasanya mengalir terus dan berasa manis. Rasa manis itu disebabkan meningkatnya kadar gula darah, yang disebut hiperglikemia.
Diabetes mellitus ada beberapa jenis. Tipe 1 menyerang anak-anak dan orang muda. Ini disebabkan faktor genetik atau kesalahan tubuh membangun kekebalan. Penderitanya sangat bergantung kepada pasokan insulin seumur hidup. Tipe 2 diakibatkan sel tubuh tidak mampu merespons kerja insulin sebagaimana mestinya. Penyebabnya adalah kekeliruan dalam mengurus tubuh. Jenis ini lebih mudah ditangani karena tubuh masih memproduksi insulin. Tipe 3 sering dialami wanita hamil. Ini terjadi karena perubahan hormon, dan biasanya hilang sendiri begitu persalinan usai. Tipe 4 disebabkan sindrom tertentu. Penyebabnya adalah alkohol, obat-obat kimia tertentu, atau infeksi. Ini juga bisa disembuhkan.
Sekitar 90% kasus diabetes di dunia ini adalah Tipe 2. Awalnya, tipe ini banyak menyerang mereka yang berusia di atas 40 dan lelaki, tapi kini ia tak lagi mengenal usia dan kelamin. Kadang-kadang, penderita diabetes sering mual-mual dan shock. Kadang-kadang terjadi pembekuan darah otak dan penyakit jantung koroner. Dan penderita diabetes berpotensi dua kali lebih mudah terserang penyakit ini. Bila ini terjadi, penderita bisa kena stroke atau gagal ginjal. Penderita diabetes 17 kali lipat lebih mudah terkena ini, dan 25 kali lipat terkena kebutaan ketimbang orang normal.
Ada lagi yang lain: gangren dan impotensi. Penderita diabetes lebih mudah terkena ini sekitar 5 kalinya. Dan menurut data WHO, badan PBB untuk kesehatan, setiap sepuluh detik satu orang meninggal dunia karena penyakit ini. Lalu, apa yang harus dilakukan? Selain minum obat, ada yang lebih aman, yakni dengan menggunakan senyawa alami yang terdapat dalam kulit manggis, yang bernama xanthone.
Senyawa ini dikenal sebagai antioksidan tingkat tinggi dan bahan aktif yang stabil di dalam tubuh manusia. Kulit manggis mengandung antioksidan 17.000-20.000 orac per 100 ounce. Padahal, bahan lain berantioksidan tinggi, seperti wortel dan jeruk, hanya 300 dan 2.400. Karena itu, xanthone mampu menjadi pelindung sel pada proses oksidasi, penuaan, atau perusakan oleh radikal bebas.
Sifat antioksidan dari xanthone melebihi vitamin E dan vitamin C. Itulah sebabnya xanthone dapat berperan sebagai antilelah, anti-inflamasi, antiaging, antiparkinson, antialergi, antialzheimer, dan membantu tubuh menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan gula darah bagi penderita diabetes.
Xanthone yang terdapat dalam kulit buah manggis mampu menurunkan gula darah pada penderita kencing manis alias diabetes. Berdasarkan hasil pengujian dr. Purwati, seorang praktisi kesehatan di Jakarta, terhadap tujuh pasien penderita kencing manis selama sepuluh hari mengonsumsi ekstrak kulit buah manggis, terbukti ekstrak yang bernama Garcia ini mampu menurunkan gula darah mereka dari 205,0 menjadi 119,86 mg/dl. Tapi, penurunan itu bervariasi. Ini disebabkan oleh berbedanya respons sistem metabolisme tubuh tiap-tiap pasien terhadap ekstrak yang diberikan. Di samping itu, ia juga tergantung pada kadar gula awal pasien. Bila gula darah sudah normal, xanthone mampu mempertahankannya karena ia berfungsi memperlancar metabolisme.
Xanthone mampu menurunkan kadar kolesterol total darah. Hasil pengujian dr. Purwati, seorang dokter di Jakarta, menunjukkan, kolesterol rata-rata 7 pasiennya 201,85 mg/dl sebelum mengonsumsi ekstrak kulit buah manggis. Tapi setelahnya turun menjadi 176,86. Normalnya <200. Dalam hal ini, xanthone berhasil menormalkan kadar kolesterol pasien, seperti terlihat pada tabel. Pengaruhnya semakin nyata pada kadar trigliserida. Sebelum mengonsumsi ekstrak itu, trigliserida rata-rata mereka 245,43. Setelah mengonsumsi turun menjadi 112,29. Padahal, normalnya hanya <150 mg/dl.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa xanthone yang berasal dari ekstrak kulit buah manggis mampu menurunkan LDL (low density lipoprotein) alias kolesterol jahat dan trigliserida. Dengan demikian, zat itu juga mampu mencegah penyakit jantung karena LDL dan trigliserida merupakan lipid yang bersirkulasi dalam darah dan berpengaruh terhadap kinerja jantung. Penelitia lain menyatakan, kandungan trigliserida yang tinggi, yang disebut hipertrigliseridemia, memiliki kaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner, khususnya pada mereka yang juga menderita problem kesehatan lain, seperti kencing manis. Kadar HDL (high density lipoprotein) alias kolesterol baik yang rendah sering muncul bersamaan dengan trigliserida yang tinggi. Dan ini suatu kombinasi yang menaikkan risiko jantung koroner. Kombinasi tersebut juga merupakan bagian sindrom X. Sindrom X, yang kini sedang banyak dibicarakan kalangan medis, merupakan problem kesehatan serius yang menyerang seperempat dari populasi usia pertengahan di Amerika Serikat. Sindrom ini terdiri atas kumpulan gejala-gajala yang antara lain adalah tingginya kadar trigliserida, rendahnya level HDL, tingginya tekanan darah, dan mencuatnya kadar gula darah. Hasil penelitian Jiang tahun 2004 dan Nakatani tahun 2002 melaporkan, xanthone bisa digunakan sebagai obat penyakit jantung dan menurunkan lipopolisakarida.